Ngomong-ngomong apa sih arti kata CEO? Kalau mendengar kata CEO saja sih sering, tapi untuk memahami apa artinya, Juragan Sinyal (JS) mesti buka wikipedia dulu :-). Menurut wikipedia:
"Chief Executive Officer" (bahasa Indonesia: Pejabat Eksekutif Tertinggi), adalah jabatan tertinggi di suatu perusahaan dan mempunyai tugas untuk memimpin suatu perusahaan dan bertanggung jawab untuk kestabilan perusahaan tersebut. Namun, titel CEO sering mempunyai banyak tafsiran dalam penggunaannya, karena sering diasosiasikan sebagai President atau Direktur Utama dalam suatu perusahaan."
(rajeshsetty.com) |
(atospisos.com.br) |
Group Bakrie terlihat sudah mengantongi sertifikasi sistem kualitas mutu ISO 9001 (QMS) & ISO 14001 (EMS) berarti sudah ada pembuktian bahwa di dalam organisasi Grup Bakrie memiliki standart manajemen mutu yang menunjang sisi kualitas produk bisnis & SDM, juga kepedulian terhadap lingkungan hidup. Ini artinya dalam melakukan setiap pekerjaan harus diawasi & dikendalikan sehingga dihasilkan produk yang berkualitas tinggi dan memenuhi permintaan pasar. Dengan adanya sertifikat ISO tentunya telah dibuktikan bahwa proses produksi juga tidak dikerjakan dengan asal-asalan untuk menghasilkan produk yang value tetapi harus memperhatikan juga dampaknya terhadap lingkungan hidup di sekitar tempat industri. Jadi konsumen Bakrie Grup tidak akan kuatir akan kualitas produk & dampaknya dari proses produksi terhadap lingkungan, kalau sudah begini pasti investor akan tertarik untuk bergabung.
Ada lagi pengalaman menarik dari Grup Bakrie yaitu pengalaman lolos dari badai krisis moneter 1998 yang tentunya juga menjadi pengalaman berharga dan menjadi credit point tersendiri di mata investor dalam menilai kehandalan sepak terjang perusahaan menghadapi suatu masalah.
Mempunyai kelebihan & kekuatan yang disebutkan diatas tentunya menjadi keuntungan bagi Grup Bakrie, namun juga akan menjadi bumerang apabila tidak berada dalam manajemen yang baik. Banyak bidang akan membutuhkan banyak resource untuk mengelolanya dan juga dibutuhkan pengintegrasian sistem yang berjalan di dalam masing-masing unit usaha didalamnya. Langkah integrasi ini penting karena tanpa ada integrasi semua unit usaha maka Grup Bakrie akan susah fokus & akhirnya resource akan habis untuk mengatasi hal-hal yang kurang "value". Kalau konsentrasi mengejar misi & visi sudah terganggu maka langkah Grup Bakrie bisa tersendat dan akan menjadi sasaran empuk dari usaha kompetitor karena dalam iklim persaingan industri yang sangat ketat seperti ini (apalagi kalau sudah masuk red ocean) pelaku usaha tidak boleh "tidur" & dituntut selalu berinovasi.
Terus bagaimana selanjutnya biar bisa memaksimalkan kelebihan yang dimiliki dan mengantisipasi ancaman?
Pertama, bidang usaha Grup Bakrie hendaknya dikelompokkan lagi menjadi beberapa sub usaha antara lain:
- Sumber daya alam (tambang batu bara, minyak bumi, perkebunan, peternakan, pembangkit listrik)
- Informasi & telekomunikasi (telekomunikasi, televisi, internet).
- Property & Infrastruktur.
- Finansial.
Contoh keuntungan pembagian grup sejenis adalah ketika dibutuhkan SDM dari bidang informasi (multimedia) dan kebutuhannya sifatnya mendesak maka bisa "dipinjamkan" SDM dari bidang telekomunikasi kan basic penagalamannya mirip-mirip atau beberapa platform yang dipakai bisa jadi malah sama persis. Jadi untuk keperluan yang mendesak tidak perlu merekrut tenaga dari luar atau buru-buru menghubungi vendor yang membutuhkan proses seleksi panjang. Di bidang lainnya juga bisa diberlakukan sistem seperti itu.
Hal kedua yang perlu diprioritaskan adalah kalau sistem manajemen & pengawasan sistem semakin rapi tentunya akan makin mudah menata rumah tangga perusahaan. Caranya adalah dengan membuat sistem yang terintegrasi antar divisi. Kalau selama ini sistem yang digunakan hanya bisa dipakai oleh satu divisi sebaiknya dibuatkan sistem yang terintegrasi yang bisa digunakan oleh semua divisi. Hal ini bisa memangkas alur yang sebelumnya melewati beberapa proses entry data menjadi single entry saja. Maksudnya JS bagaimana? Begini, kalau seorang pelaksana lapangan melakukan action maka dia akan melaporkan progressnya kepada supervisornya, selanjutnya supervisor akan mem-follow up kepada manager dan masih banyak proses sehingga akan memakan waktu yang lama. Bandingkan dengan apabila seorang staff lapangan membuat laporan di sistem yang satu platform & terintegrasi maka dia cukup mengentry plan dan progress pekerjaannya pada satu sistem dan akan "ternotifikasi" pada semua divisi yang terkait dengan pekerjaannya. Biar tidak bingung JS kasih contoh: apabila seorang engineer tower akan melakukan kegiatan maka dia akan menulis planningnya di sistem kemudian akan "ternotifikasi" secara otomatis kepada divisi GA sehingga bisa membantu menyiapkan transportasi. Begitu juga saat selesai bekerja dari tower, maka staff tersebut akan mengupdate progress pekerjaannya, misalnya ada masalah akses ke lokasi maka update pada sistem akan menginformasikan juga problem ini kepada divisi Sitac. Kalau top level bisa melihat kondisi dilapangan secara cepat melalui sistem ini tentu beliau juga bisa membuat keputusan secara as soon as posible :-).
Kalau menerapkan sistem seperti itu harganya mahal donk? Belum tentu mahal, tawarkan saja tenaga teknik (IT) yang dimiliki menjadi sebuah team, paparkan bentuk sistem yang diinginkan, fasilitasi dan beri apresisasi yang tinggi atas karyanya. Biayanya bisa lebih murah daripada membeli dari pihak luar.
Last but not least, adalah perihal pemasaran sebuah produk khususnya pengenalan produk yang akan dipasarkan. Promosi
yang efektif dan efisien saat ini tidak bisa lepas dari media digital
& internet. Banyaknya pesaing membuat konsumen mempunyai banyak pilihan. Konsumen pun saat ini sudah tidak terlalu sensitif terhadap harga, tetapi sebaliknya pintar memilih mana produk yang punya value paling tinggi. Tentunya menghadapi konsumen seperti itu membutuhkan strategi pemasaran yang efektif karena konsumen akan mencari tahu bagaimana kualitas produk yang ingin di beli melalui internet. Blog, social media seperti facebook, twitter atau website yang ramai pengunjung biasa menjadi rujukan konsumen saat ingin membeli barang, tentunya mereka berharap adanya sharing informasi dari orang yang pernah punya pengalaman dengan produk tersebut. Sedikit cerita, ada sebuah blog yang mengulas bagaimana cara meningkatkan value sebuah handphone yang baru dirilis. Pemilik blog mengeluarkan anggarannya sendiri untuk mencari tahu apa kelebihan dan memetakan bagian mana saja yang punya potensi bisa didongkrak "hidden value"-nya. Kemudian banyak pengunjung yang membaca dan akhirnya ikut-ikutan membeli produk tersebut karena mereka tahu produk tersebut bisa mempunyai value yang tinggi, akhirnya dengan kesadaran banyak penggunjung yang memberikan donasi kepada pemilik blog agar bisa bereksperimen secara leluasa demi meningkatkan value dari sebuah produk yang ingin mereka beli, mereka tidak takut mengeluarkan biaya untuk mengetahui kualitas produk yang mereka inginkan.
(maxi-pedia.com) |
Sertakan juga acara materi training product knowledge untuk blogger biar banyak "berita" yang ditulis :-)
Kalau hubungan ini terus berkelanjutan dan dibina pasti life cycle sebuah produk akan semakin panjang karena pemberitaan keunggulan sebuah produk, dengan catatan produk yang dipasarkan memang memiliki value :D
Kira-kira tiga poin diatas yang harus segera saya prioritaskan untuk dikerjakan apabila menjadi CEO, selebihnya akan dibicarakan pada weekly meeting minggu depan. Halah JS kok jadi keterusan mimpi jadi CEO!!! Terima Kasih Pak Anin untuk kesempatannya.
Salam,
-JuraganSinyal-
-JuraganSinyal-
strategi yang menarik
ReplyDeletesukses selalu
Blogwalking Senja hari
sambil mengundang rekan blogger sekalian
Kumpul di Lounge Event Tempat Makan Favorit
sukses selalu
Salam Bahagia